Sunday, March 1, 2009

Pria Hebat

Dilihat dari usianya beliau sdh tdk muda lagi, usia yg sdh senja bahkan sdh mendekati malam, pak Suyatno 58 tahun, kesehariannya diisi dg merawat istrinya yg sakit istrinya juga sdh tua. Mrka menikah sdh lebih 32 tahun Mrka dikarunia 4 orang anak. Stlh istrinya melahirkan anak ke empat, disinilah awal cobaan menerpa, tiba2 kakinya lumpuh & tdk bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya mnjd lemah bahkan terasa tdk bertulang. Lidahnyapun sdh tdk bisa digerakkan lagi.Setiap hari pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, & mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sblm berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tdk merasa kesepian.

Walau istrinya tdk dpt bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak Suyatno tdk begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang utk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian & selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tdk bisa menanggapi, pak Suyatno sdh cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dg sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mrka.Skrg anak2 mrka sdh dewasa tinggal si bungsu yg msh kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mrka sambil menjenguk ibunya. Stlh anak2 menikah, mrka tinggal dg keluarga masing2. Pak Suyatno sdh lama memutuskan bahwa dia yg merawat ibu anak2nya & yg dia inginkan hanya satu yaitu semua anaknya berhasil.

Dg kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak, kami ingin sekali merawat ibu karena semenjak kami kcl, kami melihat bpk merawat ibu & tdk ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bpk. bahkan bpk tdk ijinkan kami menjaga ibu". Dg air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya : "Ini sdh keempat kalinya kami mengijinkan bpkmenikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bpk menikmati masa tua bpk. Dg berkorban seperti ini kami tdk tega melihat bpk, kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Pak Suyatno menjawab dg jawaban yg tdk diduga anak2 mrka : "Anak2ku Jikalau hidup didunia ini hanya utk nafsu Mungkin bpk akan menikah lagi, tapi ketahuilah bahwa dg adanya ibu kalian disampingku itu, sdh lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian"…….. .. sejenak kerongkongannya tersekat, "Kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dg penuh cinta, yg tdk satupun dpt menggantikannya, dg apapun. Coba kalian tanya ibumu, apakah dia menginginkan keadaanya sepertiIni ?"…. Kalian menginginkan bpk bahagia, apakah batin bpk bisa bahagia meninggalkan ibumu dg keadaanya skrg". " Kalian menginginkan bpk yg msh diberi Allah kesehatan ini, dirawat olh orang lain ?" "Bagaimana dg ibumu yg msh sakit ?"

Sampailah akhirnya pak Suyatno diun&g olh salah satu stasiun TV swasta utk mnjd nara sumber di acara islami selepas shubuh, Mrka mengajukan pertanyaan kpd pak Suyatno bagaimana caranya mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sdh tdk bisa apa2. Di saat itu pak Suyatno menangis. Tamu yg hadir di studio yg kebanyakan kaum perempuanpun juga tdk sanggup menahan haru. Di situlah pak Suyatno bercerita :" Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tdk mencintai karena Allah, maka semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya mnjd pendamping hidup saya, & sewaktu dia sehat diapun dg sabar merawat saya, mencintai saya dg hati & bathinnya, bukan dg lahiriah saja, & dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.."

Skrg dia sakit, berkorban utk saya, karena Allah & itu merupakan ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit. Setiap malam saya bersujud & menangis & saya dpt bercerita kpd Allah. Di atas sajadah.. saya yakin hanya kpd Allah saya percaya utk menyimpan & mendengar rahasia saya..

No comments: