Sunday, August 2, 2009

Itulah Yang Terbaik

Dihikayatkan bahwa salah seorang laki-laki saleh, jika dirinya ditimpa musibah atau diuji dengan suatu petaka, ia selalu berkata, “itulah yang terbaik,” pada suatu malam ada seekor harimau yang datang ke rumahnya dan menerkam ayuam jantan miliknya. Ketika dia mendapat kabar ayamnya diterkam harimau, dia berkata, “itulah yang terbaik.” Pada malam berikutnya, anjing yang telah dilatih sedemikian rupa untuk menjaga rumahnya ada yang memukul sehingga mati. Ketika dia mendapat kabar bahwa anjingnya ada yang memukul hingga mati, dia berkata, “ itulah yang terbaik” pada malam berikutnya lagi keledai satu-satunya milik dia ada yang mencekik sehingga mati. Ketika dia mendapat kabar keledainya mati karena ada yang mencekik, dia berkata “itulah yang terbaik, jika Allah menghendaki

Istrinya merasa jengkel atas perkataan suaminya. Setiap kali mendapat musibah selalu berkata “itulah yang terbaik” sebab seolah – olah dia membiarkan kerusakan. Pada suatu malam, kampung yang menjadi tempat tinggal orang ini. Tidak ada seorangpun yang selamat dari penghuni kampung tersebut kecuali dia dan keluarganya.

Ternyata, gerombolan itu mendatangi setiap rumah dan membunuh penghuninya jika mereka mendengar suara kokok ayam, suara anjing dan suara keledai. Mereka mengetahui bahwa dengan terdengarnya suara-suara hewan tersebut pertanda bahwa sebuah rumah ada penghuninya. Sehingga, mereka mendatanginya dan membunuh penghuninya. Sementara itu, ayam, anjing dan keledai milik orang saleh tadi telah mati semua. Sehingga tidak terdengar ada suara apapun dari rumahnya. Maka dia selamat dari pembunuhan yang dilakukan oleh gerombolan itu. Dengan demikian, binasanya berbagai benda (ayam, anjing dan keledai) miliknya itu adalah keadaan yang terbaik dan sebagai sebab dirinya selamat dari pembunuhan. Mahasuci Allah!


Menggapai Hidayah dari Kisah Imam Al Ghazali