Sunday, August 2, 2009

Malaikat Pembawa Tombak

seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan Anshar ada yang dikenal dengan sebutan Abu Mughlaq. ia adalah seorang pedagang yang biasa mendagangkan barangnya sendiri dan barang orang lain. ia sudah biasa membawa barang dagangan keliling daerah. laki-laki ini seorang ahli ibadan dan sangat wara'

suatu waktu ia pergi untuk berdagang. di tengah jalan ia dicegat oleh seorang rampok yang membawa pedang. rampok tersebut berkata, "letakkan semua bawaanmu sebab saya akan membunuhmu!" Abu Mughlaq berkata, "apakah yang engkau inginkan dariku, harta atau nyawa?" rampok berkata, "saya tidak menginginkan hartamu tetapi saya menginginkan nyawamu" Abu Mughlaq berkata " kalau begitu, berilah saya kesempatan untuk melakukan shalat empat rakaat sebelum engkau membunuhku! rampok berkata, "silakan lakukan semaumu!" maka Abu Mughlaq mengambil air wudhu lalu shalat empat rakaat.

doa yang dibaca oleh Abu Mughlaq pada sujud yang terakhir adalah
"wahai Dzat yang maha baik, wahai Pemilik Arasy yang agung, wahai Dzat yang melakukan segala sesuatu yang Engkau kehendaki, demi keagungan Mu yang tidak ada bandingnya, demi kerajaan Mu yang tidak ada tandingnya, dan demi cahaya Mu yang meemnuhi tiang-tiang Arasy Mu. saya meminta agar Engkau melindungiku dari perampok ini! Wahai Maha Penolong, tolonglah saya!, Wahai Maha Penolong, tolonglah saya!, Wahai Maha Penolong, tolonglah saya!

Tiba-tiba datang seorang penunggang kuda yang membawa tombak kecil (harbah) yang diletakkan di antara dua telinga kudanya. Ketika rampok tadi melihat penunggang kuda yang datang, ia memandang ke arahnya. Si penunggang kuda tadi menusuk rampok tersebut hingga mati.

Setelah berhasil membunuh rampok, penunggang kuda tersebut menghampiri Abu Mughlaq. Ia berkata kepadanya, “berdirilah engkau!” Abu Mughlaq bangun dan berkata “siapakah engkau? Demi bapak dan ibuku hari ini engkau sungguh dijadikan penolongku oleh Allah” penunggang kuda berkata “ saya adalah salah seorang malaikat yang berada di langit ke empat. Engkau tadi berdoa dengan doamu yang wal samapai saya mendengar bunyi gemerincing di pintu langit. Kemudian engaku berdoa dengan doamu yang kedua sehingga saya mendengar penghuni langit ribut. Kemudian engkau berdoa degnan doa yang ketiga sehingga saya mendengar perkataan, ‘itu adalah doa orang yang terpepet!’ maka saya meminta kepada Allah agar memberi kekuasaan kepadaku untuk membunuh rampok ini”

Al Hasan berkata, “barang siapa berwudhu untuk melakukan shalat sebanyak empat rakaat dan berdoa dengan doa ini, ia akan mendapatkan pengabulan baik dalam keadaan terpepet atau tidak.

Menggapai Hidayah dari Kisah Imam Al Ghazali

No comments: